Rinai Bening Sameto

Hafizah yang Ingin Jadi Programmer

Rinai

            Menjadi seorang hafizah merupakan impian santri bernama lengkap Puti Rinai Bening Sameto. Gadis yang akrab dipanggil Rinai ini berhasil mengkhatamkan al-qur’an ketika ia duduk di bangku kelas XI MAS KMI. Motivasi terbesar ia peroleh dari sang ibunda, ayah, dan keluarga besarnya.

            Rinai mengatakan pencapaian hafalan 30 juz ini sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT. Hal ini juga bukti rasa sayangnya kepada orang-orang baik di sekelilingnya seperti saudara, teman-teman, guru, orang tua, dan keluarga besar.

            Momen yang sering diingat oleh gadis kelahiran Padang, 13 Juni 2004 ini adalah ketika ia merasa dekat dengan Allah SWT. Disanalah hatinya aman dan tentram, dimana semua makhluk fokus dengan urusan duniawi, Rinai lebih memilih untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Setelah mendapatkan gelar hafizah, Rinai memiliki perasaan takut, khawatir juga cemas atas hafalan yang telah ia hafalkan. “Takut nggak bisa mempertanggungjawabkan hafalan dan satu persatu ayat yang telah dihafal akan hilang,” tuturnya.

Berikut beberapa tips menghafal al-qur’an dari Rinai. Pertama, harus memiliki niat yang kuat untuk menyelesaikan target hafalan. Tapi, niat yang dimiliki harus lurus karena Allah, bukan semata-mata karena ingin membanggakan orang tua. Sebab, segala sesuatu yang kita kerjakan harus berniatkan untuk Allah, bukan manusia.Kedua, harus konsisten dalam menghafal, jangan mudah terpengaruh oleh teman yang sibuk berleha-leha. Ketiga, jangan sering mengganti-ganti al-qur’an. Karena al-qur’an yang sudah lama kita gunakan, maka sering jugalah kita melihat ayat-ayatnya. Semakin sering kita melihatnya, maka akan semakin cepat kita dalam mengingat letak ayat yang sedang kita hafal.Keempat, membuat planning hafalan. Caranya dengan membuat kalender hafalan, maka itu akan membantu menyelesaikan target hafalan dengan cepat.

Ketika merasa bosan, Rinai yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini, meninggalkan sejenak hafalannya dan melakukan shalat sunnah terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa bosan yang ada. Karena sesungguhnya untuk menghafal al-qur’an, hati yang dimiliki harus tenang. Semua masalah yang dipikirkan harus dihilangkan terlebih dahulu, agar fokus dalam menghafal.

Rinai bercita-cita menjadi seorang programer untuk memajukan teknologi yang ada di Indonesia Saat ini, ia mengikuti lomba STEM (Science Technology Engineering Mathematics) yang diadakan secara virtual. Rinai bersama temannya, membuat sebuah robot yang digunakan untuk mendeteksi bahwa seseorang itu terkena virus corona atau tidak.

Gadis yang berusia 17 tahun ini ingin melanjutkan pendidikannya di kampus Telkom University yang terletak di Bandung. Walaupun hanya di dalam negeri, tapi impian yang akan dibuatnya akan sampai hingga mancanegara. Ia akan membuat al-qur’an digital, yang memudahkan bagi umat muslim dalam membacanya dimana pun mereka berada. Membuat rumah al-qur’an khusus bagi para penghafal Al-qur’an dan membantu para anak yatim. Semoga gadis yang satu ini dapat meraih impiannya dengan segala usaha dan tekadnya. (Syahiidah Naura El Khaer/Santri MTsS DMP Diniyyah Puteri)

Salsabila Triana Putri

Ingin Menciptakan Brand Ternama Dunia

 

Salsabila Triana Putri-min

 

Anak perempuan satu-satunya dari pasangan Rafius Warman dan Dahni Emma Fauzi ini, lahir di Duri tanggal 16 Februari 2003. Anak yang bernama lengkap Salsabila Triana Putri ini, mempunyai sapaan akrab Salsa. “Jangan berlebihan dalam menjalani hidup,” ucapnya saat wawancara. Satu kalimat sederhana yang menjadi motto hidupnya. Karena menurutnya, suatu hal yang berlebihan itu akan membuatnya terjerumus ke hal yang tak baik bagi diri sendiri.

Anak ketiga dari empat bersaudara ini, mempunyai cita-cita sebagai Business Woman. Gadis yang memiliki hobi travelling dan bermain badminton ini, mempunyai keinginan melanjutkan dunia pendidikan di Universitas Gajah Mada. Saat ini, ia menjabat sebagai ketua OSIS yang dikenal sebagai PKM (Persatuan Kulliyatul Mua’llimat) di MAS KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang.

Prestasi yang diraihnya selama ini yaitu, harapan 1 KSN Tahun 2018 Tingkat I se-Kota Padang Panjang meraih harapan 1 dan pernah mengikuti Olimpiade Sejarah dan Miniatur 3D. Selama ini, ia pernah mengunjungi negara Malaysia dan Singapura. Gadis yang mahir di mata pelajaran ekonomi ini, terkenal aktif berorganisasi dan mudah berbaur dengan yang lainnya.

Ia sekarang sedang berjuang memantapkan hafalan 30 juz. “Pengen membuat brand ternama dunia,” ucapnya lantang saat diwawancara. Semoga semua harapan dan perjuangan yang ia lakukan sekarang dapat tercapai di masa depan.(Salsabila Tiara Farhani/MAS KMI Diniyyah Puteri)

Salsabila Tiara Farhani

Calon Dokter Umum Pecinta Seni Kriya

Picture1

“Bertindak dengan cara sendiri dan yang sukses adalah diri sendiri.” Itulah motto gadis berumur 17 tahun ini. Namanya Salsabila Tiara Farhani. Lahir di Pariaman, 26 Juli 2003. Gadis yang akrab disapa Tiara ini memiliki hobi menulis, membaca buku, dan membuat sketsa. Tidak hanya itu, dia juga suka membuat karya seni, seperti membuat maket rumah, atau mengolah barang yang tidak terpakai menjadi barang yang bisa digunakan lagi.

Putri pasangan Bapak Syafrizal dan Ibu Wirda ini pernah meraih juara 3 lomba pidato MTQ Pariaman Selatan dan harapan 2 lomba drumband SMP/MTs se-Kota Pariaman. Selain itu, banyak karya tulisnya yang dipublikasikan di Koran Singgalang, seperti cerpen, berita, dan artikel. Tiara sangat menyukai menulis karena baginya menulis itu seperti berbicara kepada orang lain secara tidak langsung. Melalui menulis dia bisa mencurahkan segala isi hatinya, sehingga orang-orang tahu apa yang sedang dia rasakan.

Gadis penyuka warna biru ini sudah menyelesaikan 4 juz hafalan Alquran. Dia memiliki impian untuk berangkat haji bersama keluarga dan bisa kuliah di universitas yang diinginkannya, yaitu Jurusan Kedokteran Universitas Andalas. Dia sangat menyukai pelajaran Biologi dan Matematika. Dia juga sering mendapat nilai yang bagus ketika ujian.

Tiara bercita-cita jadi dokter umum. Dia ingin berkunjung ke Jepang, negara yang memiliki keistimewaan tersendiri baginya. Sebelumnya dia pernah mengunjungi Malaysia dan Singapura. Motto lain yang selalu dipegangnya adalah “Try to be yourself and never think about what people say (berusaha menjadi diri sendiri tanpa memikirkan ucapan orang lain).(Afira Azzahra/MAS KMI Diniyyah Puteri)

Fadilla

Berprestasi dan Berbakat Akting

 

Fadilla-min

Fadilla atau biasa dipanggil Fije, lahir di Padang Pariaman pada tanggal 21 Januari 2003. Anak kedua dari tiga bersaudara ini, mempunyai hobi memasak, jalan-jalan dan mendengarkan musik. Gadis dari pasangan Afaizul dan Nita, mempunyai kesibukan sebagai anggota pelatih kepramukaan di MAS KMI Diniyyah Puteri. Ia pernah mengunjungi negara Malaysia dan Singapura.

Selama ini, ia memperoleh segudang prestasi. Diantaranya, pernah mengikuti lomba puisi, mengikuti pidato, lomba keprotokolan (MC), lomba PBB Tingkat Padang Panjang, juara 2 lomba puisi berbahasa Arab di Perguruan Diniyyah Puteri, pernah menjabat sebagai mayoret, sering ditunjuk sebagai pemeran utama dalam drama, dan juga sebagai pengisi suara dalam “Diniyyah Bershalawat.”

“Bukan saya namanya, kalau belum mencoba hal yang baru.” Kalimat sederhana yang menjadikannya berani mencoba tanpa mengenal rasa takut. Mempunyai cita-cita sebagai Public Relation, menjadikannya berharap untuk bisa memasuki kampus impiannya, yaitu, Universitas Brawijaya dan Universitas Padjajaran.

Anak perempuan satu-satunya ini, menjadikannya kuat untuk menggapai harapan dan impiannya untuk membahagiakan orang tua di masa yang akan mendatang. Kemampuannya berakting, membuatnya berkeinginan untuk bergabung di komunitas teater dunia Ia juga mempunyai keinginan untuk membuat bengkel teater, sehingga banyak orang yang dapat menuangkan seninya di sana. Semoga, semua yang diinginkan dan dicita-citakan Fadilla dapat tercapai sehingga ia terus menghasilkan karya di masa depan.(Salsabila Tiara Farhani/MAS KMI Diniyyah Puteri)

Putri Azizah Istighfari

Ingin Berkelana di Negeri Al-Fatih

Putri Azizah Istighfari

 

“Allah selalu mempunyai cerita terbaik bagi kehidupan kita”. Ini merupakan satu kalimat ajaib yang selalu dipegang seorang gadis remaja asal Sawahlunto. Ia sekarang kelas 11 MAS KMI Diniyyah Puteri. Namanya Putri Azizah Istighfari, biasa dipanggil Putri. Anak kedua dari tiga bersaudara ini lahir di Sawahlunto, 22 November 2003.

Anak dari Bapak Yuhandrison dan Ibu Eva Bustami ini merupakan seorang pejuang penghafal Al-Quran. “Alhamdulillah, saya sudah hafal 7 juz,” jawabnya dengan senyuman saat   diwawancarai. Gadis yang menyukai warna ungu dan abu-abu ini mempunyai beberapa hobi. Seperti membaca, menulis dan menggambar. Ia juga memiliki bakat terpendam yakni menyanyi.

Gadis yang mempunyai suara emas ini mempunyai prestasi dan pengalaman hebat. Diantaranya, juara dua lomba menyanyi, lomba MTQ cabang hifdzil quran tingkat Payakumbuh. Juara tiga baca puisi, juara satu lomba cerdas cermat dan pernah dengan merdunya membacakan ayart suci Al-Quran di depan duta besar Amerika untuk Indonesia di Aula Zainuddin Labay El-Yunusy, Diniyyah Puteri, Padang Panjang.

Remaja yang menyukai pelajaran bahasa Inggris ini mempunyai impian mengunjungi negara Turki. “Turki adalah negara yang kaya akan pengetahuan sejarah Islamnya, bahasa Islam yang kuat dan masih terjaga, serta presidennya merupaka idola saya,” jawabnya dengan semangat saat ditanya tujuannya ke sana.

Selama ini, ia sudah mengunjungi dua negara. Calon dokter hafidzoh ini mempunyai semangat dan selalu memberikan motivasi dalam menghafal Al-Quran kepada orang sekitarnya. Semoga hafalannya selama ini dapat bertambah dan terjaga. Dan, semoga harapan dan impiannya dapat tercapai. (Salsabila Tiara Farhani/MAS KMI Diniyyah Puteri)