Qisty Saufa Alif

Dengan belajar dan bertekad yakin pasti bisa, gadis ini memiliki segudang prestasi. Qisty Saufa Alif, yang akrab disapa Qisty, lahir di Bukittinggi, 12 Oktober 2003. Gadis yang hobi menulis dan membaca ini sedang bersekolah di kelas VIII SMP Diniyyah Puteri. Merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara dari pasangan bapak Sakirman dan ibu Lisda Erawati.

Prestasi-prestasi yang pernah diraih gadis penyuka nuget dan jus sirsak ini antara lain juara 2 OSN IPA SD tingkat kecamatan Padang Gelugur (2013), juara 3 OSN IPA SD tingkat kabupaten Pasaman (2013), juara 1 lomba bercerita tingkat kabupaten Pasaman (2012), juara 1 lomba puisi tingkat SD di kecamatan Padang Gelugur (2011), serta mengikuti banyak perlombaan seperti Lomba Cerdas Cermat UUD (2015), Pekan Seni Bermatematika  (PSB) ke-XIII (2016), lomba biologi (2016), Batik Birru ke-6 (2016), pra-OSN (2016), lomba smaphore (2015), dan LOFI SMP se-Sumatera (2016).

Prestasi-prestasi tersebut diraih Qisty dengan usahanya berlatih dan berpikir positif. Menggapai prestasi juga menambah pengalamannya, yaitu mendapat teman baru dan dikenal banyak orang. Dengan motto-nya ‘selalu siap dan bisa’, ia akan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang direktur perusahaan dan jurnalis karena ia ingin membahagiakan orang tuanya.

Gadis penyuka warna hijau ini berdomilisi di jalan Tanjung Geting, Kauman, Rao Selatan, Pasaman, Sumatera Barat, dan dapat dihubungi lewat email-nya, yaitu This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. . (Zikra/MTs DMP Diniyyah Puteri)

        aaaaa

    Karya sastra di negara ini tidak pernah kehilangan peminatnya, baik pembaca maupun yang menuliskannya. Sosok yang akan dikenalkan kali ini juga menyukai sastra baik membaca maupun menuliskannya. Dialah Ainul Mardhiyah, santriwati Diniyyah Puteri kota Padang Panjang. Gadis kelahiran 11 Mei 1998 ini sedang duduk di kelas XII MA KMI Diniyyah Puteri menunggu UN untuk dihadapi ketika April menjelang nanti.

Anak dari Firdaus Agus dan Lely Nuryani ini telah mulai berkarya dalam bidang sastra sejak SD hingga usia 17 tahun saat ini. Ainul, begitu panggilan akrabnya, menyukai dunia cerita pendek (cerpen) dalam berkarya. Cerpen miliknya telah beredar di koran Padang Ekspres serta Singgalang dalam berbagai edisi seperti edisi Minggu maupun Singgalang Masuk Sekolah. Hal inilah yang membuktikan bahwa Minangkabau akan memiliki sastrawan muda yang siap melestarikan sastra yang ada di Indonesia.

            Anak sulung dari 7 bersaudara ini selain menyukai dunia menulis, ia juga hobi menggambar khususnya desain pakaian. Namun ia mengatakan dalam sesi wawancara bahwa hobi tersebut tidak ingin dijadikan pekerjaan. Gadis yang juga suka menonton berbagai genre film ini bercita-cita menjadi penulis layaknya penulis favoritnya yaitu Andrea Hirata serta dosen Sastra Indonesia. Gadis asli Minangkabau ini selain menulis cerpen, ia juga menulis puisi serta artikel di media cetak. Saat ini ia telah menerbitkan 1 buku kumpulan cerpen bersama 2 rekan lainnya dengan judul “Perempuan Daun.” Ia juga sedang dalam proses mengerjakan buku selanjutnya yang akan tampil sebagai sebuah novel hasil garapannya sendiri.

            “Saya suka menulis karena dalam tulisan saya bisa menuangkan segala apa yang saya khayalkan. Itu seperti media pengekspresian diri,” ujar Ainul, gadis yang suka bakso ini ketika ditanya kenapa ia menulis

            Selain aktif menulis, Ainul juga mengikuti organisasi. Salah satunya adalah staf ahli di bidang komunikasi di OSIS MTs. DMP Diniyyah Puteri serta sekretaris bidang Agama di OSIS MA KMI Diniyyah Puteri. Ia juga penyabet juara perlombaan menulis yang diadakan tingkat kota hingga Nasional. Salah satunya adalah Ainul berhasil lolos sebagai finalis Letter Writing Competition tingkat Nasional yang diadakan Republika dan POS Indonesia di Belitong tahun 2014 lalu. Ia juga meraih juara 1 lomba menulis cerpen bertema lokalitas tingkat Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang 2015, juara 2 lomba menulis cerpen lustrum 8 ITB 2015, serta menyabet medali perak untuk kejuaraan menulis cerpen di Akademi Remaja Kreatif Indonesia (ARKI) tingkat Nasional yang diadakan di Jakarta oleh Kementrian Pendidikan tahun 2015. Selain itu, deretan prestasinya telah terukir panjang hingga karir menulisnya hari ini. Gadis asli Batusangkar ini mengatakan motto hidupnya yaitu “Bermimpilah, hingga Tuhan memeluk mimpi-mimpimu.” (Resmamita/MA KMI Diniyyah Puteri)

aisyah

 

TENANG DENGAN MENGINGAT ALLAH

Nama pemberian dari kedua orang tuanya ialah Aisy Nabila Munawwaroh. Nama itulah yang sering menggema di aula saat pembacaan peraih nilai tertinggi se MTs DMPDiniyyah Puteri. Gadis kalem asal Bukittinggi ini kerap disapa Lala. Salah satu santri asrama Mulazamah ini lahir pada 11 Maret 2001. Jadi kalau mau kasih kado atau sekedar ngucapin selamat ulang tahun, ya udah, sok atuh. Anak ketiga dari lima bersaudara ini mempunyai ciri-ciri: berkulit putih, tinggi, dan bermata teduh. Pencinta murotal Ahmad Thaha ini sekarang duduk di bangku kelas IX.

            Pencinta warna soft colour ini mempunyai beragam macam hobi. Antara lain travelling,baca buku, berimajinasi, dan mendengarkan musik. Jangan lupa, gadis ini juga suka ngemil. Lala juga mempunyai cita-cita yang fantastis nih!In future, Lala mau jadi seorang dosen Matematika ataupun business woman. Kita aminin ya! Semoga cita-citanya terkabul. Gadis dengan motto “Belajarlah, karena tak seorang pun terlahir dalam keadaan berilmu. Tidaklah sama, antara orang yang berilmu dan yang jahil” ini sangat senang menolong orang. Misalnya nih, ada temannya yang nggak ngerti pelajaran, terus Lala sangat mengerti pelajaran yang temannya tidak mengerti itu. Maka dengan senang hati Lala akan membantu temannya itu dengan cara mengajarinya sampai mengerti. That’s good banget kan sobar Dinteen!

            Adik dari Zsazsa Indah Fadillah, salah satu alumni Diniyyah Puteri yang pernah membawa pulang medali perunggu dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional ini juga sering menjadi perwakilan MTs DMP dalam berbagai ajang perlombaan. Tak sedikit pula prestasi yang pernah ia raih. Salah satunya menjadi peraih nilai tertinggi se-MTs.DMP, lomba Fahmil Qur’an, Olimpiade Fisika, meraih Ranking 1 pada kelas 1 MTs DMP dan banyak lagi. Oh ya sobat, Lala ini termasuk peserta wisuda tahfizh dengan banyak hafalan, 3 juz loh!

            Pada saat wawancara, Lala memberikan satu mahfuzat atau kata-kata mutiara nih untuk sobat Dinteen. “Hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang”. Wah! Inget tuh sobat Dinteen. Kalo mau tenang, ingatlah Allah yang selalu ada disisi kita. Jangan waktu lagi galau, kita malah inget rumah. Eeh entar malah makin galau lagi!

Dina Aidah Norasari

            Dina. Begitulah semua orang memanggilnya. Gadis yang lahir pada 5 Maret 1998 ini memiliki nama lengkap Dina Aidah Norasari. Anak sulung pasangan bapak Sarman dan ibu Novi Rahmayana ini mengaku memiliki hobi bernyanyi. Remaja berperawakan tinggi ini menyukai warna biru,orange, dan hitam. Jika bertanya tentang cita-cita, dengan mantap kak Dina akan berkata “Psikologi Anak”.

Kak Dina sendiri menginginkan kuliah di universitas ternama negeri. Yap! Universitas Indonesia atau UI. Belanda dan Mekkah adalah negara dan kota yang ingin dikunjungi sang penyuka segala buku ini. Banyak prestasi yang pernah diraih oleh kak Dina. Salah satunya; harapan 1 olimpiade sains quark, debate bahasa Inggris pada saat kelas IX MTs DMP, juara LCC 4 pilar pada 2014. That’s cool friends!

Salah satu santri asrama Masyitah 2 ini aktif mengikuti organisasi sejak duduk di Sekolah Dasar. Kelas 5 SD, beliau mengikuti dokter kecil, lalu menjadi staf ahli pendidikan di PMDS pada kelas 1 MTs DMP. Diikuti menjadi ketua pleno keamanan PMDS pada tahun berikutnya. Pada tahun ajaran 2014/2015, ia terpilih menjadi wakil sekretaris PKM. Dan pada akhirnya terpilih menjadi ketua Dewan Santri untuk tahun ajaran 2015/2016. Berarti kak Dina udah berpengalaman banget di dalam organisasi. Baginya, mengikuti organisasi adalah hal yang penting untuk masa kedepannya. Keren banget kan?

Kak Dina juga salah satu orang yang ramah, periang, dan pandai berbicara di depan umum. Gadis yang mengakui bahwa dirinya kurang suka menonton ini juga tegas dalam memilih keputusan. Gak salah kalau kak Dina selalu mendapat posisi sebagai pemimpin.

12119613 1614023542193029 708166391 o

Nama Lengkap            : Faizatun Nadia

Daerah Asal                : Solok Selatan

Nama Orang Tua         : Burhanuddin dan Deswarni Yanti

Ativitas                       : Santri M.A KMI Diniyyah Puteri

Prestasi:

$11.      Juara I Lomba MTQ Bidang Tilawatil Alquran Tingkat Kabupaten tahun 2010

$12.      Juara I Lomba “Cerita Minang” tahun 2011

$13.      Juara II Lomba Olimpiade Fisika tahun 2011

$14.      Juara II Lomba Cerdas Cermat tahun 2012

$15.      Juara I Lomba Olimpiade Matematika tahun 2012

$16.      Nilai 100 Bidang Study Matematika saat tahun UN 2012/2013

$17.      Juara Umum Tingkat MTs DMP tahun  2013

$18.      Juara I Lomba Bahasa Inggris tahun 2015

$19.      Juara harapan I Lomba Hafiz 12 Juz tahun 2015

$110.  Karya Pernah dimuat Media Massa seperti Puisi, Opini dan Artikel Sampai Sekarang

$111.  Hafizah 30 Juz di Usia 17 Tahun 2015

$112.  Menguasai Bahasa Arab dan Inggris Aktif

$113.  Instruktur Bahasa Arab Diniyyah Puteri tahun 2015

$114.  Reporter Diniyyah News Teen (Dinteen) tahun 2015

Pengalaman Kegiatan:

$11.      Peserta Pelatihan Menulis Berita di Kantor Wali Kota Padang Panjang tahun 2013

$12.      Pernah Memberikan Training Motivasi Menghafal Al-quran di SMA N I Solok tahun 2014

$13.      Peserta Seminar Menuls Tere Liye di UNAND tahun 2014

$14.      Peserta Pelatihan OSI Tingkat Tsanawiyah di kota Padang Panjang tahun 2014

$15.      Peserta Pelatihan Debat Bahasa Arab untuk Lomba Debat Tingkat ASEAN tahun 2014

$16.      Peserta Pelatihan Bacaan Quran yang Benar Se Kota Padang Panjang tahun 2014

$17.      Tim Dakwah Ramadhan Untuk Kabupaten Solok tahun 2015

$18.      Peserta Pelatihan Telling Story di Kota Padang tahun 2015

Faizatun Nadia, SANG HAFIZAH

Hafal Al-quran 30 juz di usia 17 tahun tidaklah mudah. Apalagi zaman sekarang sangat banyak pengaruh negatif  yang dapat menjerumuskan remaja. Namun, tidak untuk dara cantik yang satu ini. Faizatun Nadia nama lengkapnya, buah hati dari pasangan Burhanuddin dan Deswarni Yanti asal Solok Selatan.

Santri yang akrap disapa Nadia ini mulai tekun menghafal Al-Quran, sejak menapaki kaki di sekolah yang didirikan oleh Rahmah El Yunusiyyah. Dia mengatakan, bahwa alasannya menghafal Al-quran kelak ingin memberikan mahkota kehormatan untuk orang tuanya di akhirat nanti. Selain itu ingin membentengi dirinya dengan Al-Quran, sehingga dengan berpedoman kepada kitab suci itu hidup lebih bermakna.

Sekarang sulung empat bersaudara ini duduk di kelas XII MA KMI Diniyyah Puteri. Program pendidikan yang digelutinya adalah Sekolah Timur Tengah (STT). Segudang prestasi sudah diraihnya. Mulai dari prestasi akademik sampai non akademik. Semua diraihnya untuk membantunya meraih masa depan yang cemerlang di kemudian hari. Si jago menulis ini juga bercita-cita ingin melanjutkan kuliah di Maroko.

Gadis yang menguasai bahasa Arab dan Inggris aktif ini hobi membaca buku ensiklopedia Islam. Dia ingin mengetahui tentang dunia Islam sedalam-dalamnya. Tokoh idolanya ialah Nabi Muhammad SAW. Nadia benar-benar mengagumi sosok pribadi yang penuh dengan keteladanan itu. Motto hidup instruktur bahasa Arab Diniyyah Puteri ini adalah “Tada hari tanpa mengingat Allah SWT.” Negara impiannya Finlandia, Paris, Jepang, Spanyol dan Saudi Arabia. Semoga apa yang diimpikan oleh reporter majalah remaja Diniyyah ini tercapai. Amiin.

Lelen Sartika Woyla, Diniyyah Puteri