IMG 2451

Nama panjang gadis imut yang jadi profil kali ini adalah Raudah Hasanah. Lahir pada tanggal 21 Januari 2000. Anak ketiga dari lima bersaudara. Saat ini duduk di kelas IX SMP, dan berasrama di Sakinah.

            Gadis yang bernama Raudah ini menyukai pelajaran yang berkaitan dengan KABATAKU yaitu kali, bagi, tambah, kurang, yaitu pelajaran Matematika. Alasan Raudah menyukaiMatematika karena ingin memperdalam dan mengetauhi tentang Matematika. Cita cita gadis ini adalah Dosen, Why? Karena Raudah ingin mengajarkan anak-anak Indonesia agar dapat mencapai kesuksesan kegenerasi selanjutnya.

Raudah pernah meraih juara 2 lomba OSN tingkat kota. Wah, keren ya. Motivasi perempuan ramah ini adalah “Janganlah kamu menunda-nunda pekerjaan karena menunda pekerjaan adalah menambah atau menabung beban menjadi bertumpuk. Hm... kayaknya udah nggak terasa sudah banyak kita mengetauhi tentang gadis yang bernama Raudah Hasanah ini. (Nur Intan/MTs DMP Diniyyah Puteri)

Hasnah Luthfa

Presiden organisasi PKM santri MAKMIDiniyyah Puteri.Itulah jabatan yang kini dipikul oleh gadis bijaksana yang lahir di Bengkulu,14 Oktober 1998 ini. Hasnah Luthfa, nama yang indah,disematkan oleh kedua orangtuanya 16 tahun silam pada puteri yang bijaksana ini.

Hasnah,begitulah ia biasa disapa. Sekarang Hasnah dipagi hingga siang hari biasa berjuang di kelas XI IPS 1. Kemudian beranjak petang ia berlindung dari dinginnya malam dibawah atap asrama Masyitah 2. Bagi yang mau bersilaturrahmi,silahkan kunjungi Hasnah dimana dia berada.

Santri yang memiliki quote “Do what you love and love what you do” ini,telah menjadi santri Diniyyah Puteri sejak masih seorang gadis cilik. Iamenamatkan jenjang pendidikan sekolah menengah pertamanya di MTs DMP Diniyyah Puteri dengan prestasi yang gemilang. Seiring bergulirnya waktu,banyak pahit manis yang telah dialaminya diruang lingkup kehidupan Diniyyah Puteri.

“Suka dukanya disinituh banyak pastinya. Bagi ana, semuanya berkesan. Saat kita dan teman-teman bersama sukses melalui titik berat dari segala rintangan,serta bisa mengikhlaskan segala perbedaan dan segala keterbatasan dengan teman-teman diluar sana. Bisa mencapai itu semua,sudah sangat senang dan menjadi kebanggaan tersendiri. Bersekolah,tumbuh dan berkembang dilingkungan pondok pesantren ini,bagi ana sangat mengasyikkan,banyak pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran bagi kehidupan kita.Begitulah Hasnah menyampaikan dengan singkat pengalaman hidupnya di Diniyyah Puteri.

     Hasnah yang hobi berenang dan membaca inibertekad suatu masa nanti akan menjadi duta besar Indonesia. Woow! Keren yah cita-citanya. Yuk sama-sama kita do’akan agar tercapai,amiiin...

     Oh iya,siapa sangka presiden PKM yang amat sangat sibuk inimasih menyempatkan diri tilawah rutin Qur’an surah Al-Waqiah,sehabis menunaikan sholat Dzuhur. Kak Hasnah juga terbiasa sholat Tahajjud sembari mananti waktu Subuh,subhanallah! Sungguh sosok pemimpin yang benar-benar bisa dijadikan contoh untuk kebaikan.

     Ekonomi,Matematika,Bahasa Inggris, dan Kewarganegaraan,menjadi bidang studi kesukaan santri yang hobi photography ini. Saat disinggung mengenai organisasi PKM yang dikapteninya,Hasnah menyampaikan harapan,rencana-rencana serta dobrakan pembaharuan untuk PKM dan santri MAKMI kedepannya.
“Ana berharap semua program-program dan visi missi PKM berjalan baik dan bisa terealisasikan sesuai harapan kita bersama.
Menjadikan PKM sebagai organisasi yang penuh inovasi, inspirasi dan kreatif, serta berusaha lebih memperbaiki sistem kerja PKM menjadi lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Pokoknya ana bersama jajaran pengurus PKM akan membawa angin pembaharuan agar PKM dan santri MAKMI semakin jaya.” Dengan wajah yang berseri dan penuh keyakinan, Hasnah tegas menyampaikan harapannya.

     Terlihat jelas suasana keakraban yang ingin diciptakan Hasnah antar Persatuan Kulliyatul Mu’alimat el Islamiyyah (PKM) organisasi MAKMI dan Persatuan Murid-murid Diniyyah School (PMDS) organisasi MTs DMP/SMP,seperti yang disampaikannya saat ia memberikan kata sambutan pada acara pentas seni PMDS beberapa waktu lalu. Hasnah menginginkan antara kakak-kakak PKM dan adik-adik PMDS dapat bekerja sama dengan baik,membantu menertibkan kehidupan yang rukun dan damai antar santri Diniyyah Puteri. Semoga segala sesuatu yang akan dilaksanakan Hasnah bersama PKM, dapat berjalan sesuai rencana. (Sasqia Marta/MA KMI Diniyyah Puteri)

    

Hardianti

Hardianti. Begitulah nama yang selalu tertera di kertas ujian maupun kartu tanda pelajar yang satu ini. Santri kelahiran Alahan Panjang 10 Juni 2000 ini akrab dipanggil Ayang. Bagi yang ingin menemuinya, silahkan menuju asrama Khansa’ Atas atau kelas 9 A MTs DMP.

            Anak dari pasangan bapak Sudirman dan ibu Ermi Yusnita ini mempunyai cita-cita sebagai seorang Menteri Kesehatan. Ia mempunyai motivasi “Pantang menyerah dalam menghadapi apapun”. Motivasi menakjubkan itulah yang akhirnya mengantarkannya pada sejumlah prestasi. Seperti selalu menjadi juara kelas pada tingkatan bangku Sekolah Dasar, tiga kali menjadi juara umum, juara 2 olimpiade IPA se-Kecamatan, Olimpiade Biologi se Padang Panjang dengan menempati posisi kedua terbaik, serta meraih nilai tertinggi pada mata pelajaran IPS, SKI, Tafsir, Fiqh, dan Seni Budaya di MTs DMP.

            Ayang beranggapan bahwa berdirinya sebuah sekolah agama atau pesantren sangat berpengaruh dalam memajukan negara. Karena pembangunan negara yang baik ialah menurut Al-Qur’an dan Hadits. Menurut gadis yang kini berusia kurang lebih 14 tahun ini, alasan memilh pesantren terkhususnya yang bersantrikan perempuan semua agar terjaga dan terbina akhlaknya serta ingin mempelajari agama Islam lebih dalam.

            Anak sulung dari tiga bersaudara ini mengakui dirinya “kinestetik” atau senang bergerak dan kurang suka berdiam diri. Ia juga berkata, “Ana lebih suka mendengarkan umi menerangkan dari pada menulis. Karena tipe belajar ana iu melihat dan mendengarkan”. Santri yang terkenal simple dan berani ini juga ingin berkunjung ke beberapa negara maju di dunia, seperti Inggris, Jepang, Belanda, dan Uni Emirat Arab.(Annisa Un Rasyiqah/MTs DMP Diniyyah Puteri)

Siti Aisyah

Santri yang bernama lengkap Siti Aisyah ini adalah salah satu santri yang sangat berprestasi di Diniyyah Puteri. Gadis muda kelahiran Simawang, 13 Januari 1997 ini sedang duduk di kelas 12 MAK (Keagamaan). Di sela-sela kesibukannya sebagai santri tingkat akhir di MA KMI, tidak menghambatnya untuk terus menuai prestasi.

Dari kelas 7 MTs DMP sampai 3 MA KMI, Siti Aisyah selalu mendapatkan juara 1 di kelas. Selain itu, Aisyah juga salah satu santri yang tinggal di asrama Mulazamah dimana asrama khusus penghafal Al-Qur’an. Wah, pastinya hafalan Aisyah sudah banyak ya.

Anak dari bapak Alimuhar St. Tunaro dan ibu Nurjasmiwati ini bercita-bercita ingin menjadi dosen di bidang Fiqih, Ushul Fiqih atau Hadist. Saat ditanya kenapa ingin menjadi dosen dari ketiga bidang tersebut, Aisyah menjelaskan bahwa dia memang senang belajar Ushul Fiqih dan Fiqih yang dimana dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk hadist, dia ingin sekali menghafal banyak hadist seperti salah satu istri nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dia ingin menjadi dosen karena suka mengajar.

Untuk mencapai cita-citanya, tentu Aisyah harus terus berusaha dan rajin belajar. Dan Aisyah membuktikannya dengan terus mengukir banyak prestasi. Banyak juara perlombaan yang sudah ia raih. Seperti, juara 2 MQK (Musabaqah Qiraatul Kutub) cabang Hadist Wustha tingkat Sumatera Barat tahun 2013, juara 1 MQK cabang Hadist ‘Ulya tingkat Sumatera Barat tahun 2014, serta peringkat ke-8 debat Bahasa Arab se-ASEAN di USIM, Malaysia.

Dilihat dari banyaknya prestasi yang Aisyah raih, tentu pastinya ada kiat agar pelajaran di sekolah tidak terbengkalai. Aisyah tentu harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin. Subuh-subuh di pagi hari sekitar jam 4, dia gunakan untuk belajar. Hal ini biasa dilakukan karena biasanya di pagi hari otak mudah menyerap atau mengingat sesuatu. Sebelumnya, ia tidak lupa melaksanakan sholat Tahajud.

Wah, pantas saja Aisyah bisa banyak meraih prestasi. Ternyata kuncinya, pandai mengatur waktu dan terus berusaha. Bagaimana? Semoga saja kiat-kiat Aisyah dalam belajar dapat kita lakukan juga. Semangat! (Hasri Ainun Mahalli/MA KMI Diniyyah Puteri)

IMG 20140410 103440

Amimma Nurti Lusdiana, santri kelas XII IPS MA KMI Diniyyah Puteri mendapat juara III pada ajang lomba menuli feature tingkat umum se-Sumatera Barat yang diadakan oleh Majalah Penuntun Amal Bakti (PAB) Kementrian Agama Sumbar. Lomba ini dilaksanakan dalam rangka merayakan ulang tahun majalah PAB yang berusia 33 tahun. Lomba terbuka untuk umum, mulai dari SMP/MTs, SMA/MA, MAHASISWA, DAN UMUM.

Hadiah langsung diserahkan oleh kepala Kementrian Agama Wilayah Sumatera Barat. Penyerahan hadiah dilaksanakan pada tanggal 1 April 2014, di kantor Kemenag Sumatera Barat, Padang. Dengan kemenanganya, santri berkaca mata yang akrab disapa Mimma ini berhak mendapatkan uang tunai, trophy, dan sertifikat penghargaan.

Semoga dengan adanya prestasi ini menambah semangat santri Diniyyah Puteri yang lainnya. (Patra Hayati/Reporter Diniyyah News)