fto 2

PADA perayaan Ulang tahun Perguruan Diniyyah Puteri yang ke 92 tahun terdapat rangkaian acara Seminar Nasional dengan tema Pengelolaan Bisnis Syariah yang diadakan Bank Indonesia yang bekerja sama dengan pesantren perempuan di Sumatera Barat tersebut.

            Hal itu senada dengan yang diungkapkan Kepala Sumber Daya Manusia Perguruan Diniyyah Puteri yang menyatakan bahwa program seminar ini merupakan program dari Bank Indonesia yang akan membuat memorandum of understanding (MoU) dengan Kementrian Agama perihal keuangan syariah yang akan diterapkan di provinsi Sumatera Barat. Diniyyah Puteri dipilih sebagai pesantren percontohan dalam merealisasikan program keuangan syariah ini dari beberapa pesantren yang diajukan. Sehingga tidak mengherankan jika kegiatan seminar ini dilaksanakan di aula Zainiddin Labay El Yunusi milik Perguruan Diniyyah Puteri Padang panjang.

            “Alasan kami tertarik mengembangkan ekonomi di pesanteren adalah karena usaha-usaha yang terdapat di pesantren termasuk dalam jenis UKM yang memang merupakan program dari Bank Indonesia,” Ujar Bimo Epyanto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat dalam sambutannya di hadapan seluruh peserta seminar (31/10).

fto1

            Seminar ini diikuti undangan dari Bank Indonesia dan Perguruan Diniyyah Puteri serta peserta yang terdiri dari rektor serta dosen-dosen yang bekerja di Sumatera Barat dan guru, karyawan serta santriwati MA KMI dan alumni Diniyyah Puteri yang hadir dalam rangka memperingati Ulang Tahun Diniyyah Puteri yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Kagiatan yang dibuka pada pukul 09.00 WIB ini selain dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat juga dihadiri oleh Founder Of Wardah Cosmetic yaitu Nurhayati Subakat dan Direktur Social Entrepreneur Academy Dompet Dhuafa yakni Zainal Abidin atau yang dikenal dengan nama Jay dalam karya-karyanya yang telah berjumlah 95 buku tersebut. ketiga orang inilah yang menjadi narasumber dalam kegiatan seminar nasional yang dimoderatori oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri yang memang ahli dalam bidang ekonomi sebagai sarjana dan magister Akutansi.

fto 3

            “Memang saat kita bicara syariah di Indonesia lebih kepada teks bukan konteks sehingga saya tidak akan membicarakan tentang syariah namun menjelaskan apa yang bisa saya jelaskan dalam bahan saya,” kata Zainal Abidin dalam kalimat-kalimat pembuka ketika menarasumberi acara ini.

            Acara yang berlangsung hikmat dengan penampilan kesenian terdisional talempong oleh santriwati MA KMI ini juga mendapat cerita jatuh bangun membangun bisnis Nurhayati Subakat, Founder Of Wardah Cosmetic yang merupakan salah satu alumni Diniyyah Puteri dengan karir yang gemilang. Kegiatan yang ditutup setelah sesi tanya jawab dan penyerahan cindera mata dari Bank Indonesia kepada para penanya dan kepada narasumber.”Moto ibu yang telag dikaruniai 7 cucu ini adalah bahagia jika bisa membahagiakan orang lain,” ungkap ibu Fauziah Fauzan saat membacakan profil Nurhayati Subakat dalam seminarnya. (Resmamita/MA KMI Diniyyah Puteri)        

zikir bersama

Padang Panjang – Rabu, 28 Oktober 2015. Dalam memperingati milad Diniyyah Puteri yang Ke-92, Perguruan Diniyyah Puteri (DP) Rahmah El Yunusiyyah (REY) Padang panjang mengadakan kegiatan zikir bersama. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB dan bertempatkan di aula Zainuddin Labay Rahmah El Yunusy.

            Saat ditemui disela waktu istirahatnya, Kepala Departemen SDM menyampaikan “Kegiatan zikir ini merupakan bagian dari rangkaian acara wisuda tahfiz yang akan dilaksanakan pada kamis, 29 Oktober mendatang. Jadi, sebaiknya sebelum melaksanakan wisuda tahfiz, hendaklah kita berzikir dulu. Karena zikir merupakan salah satu bentuk do’a kita kepada Allah untuk mengharapkan kelancaran dalam melaksanakan berbagai kegiatan, dan juga sebagai muhasabah diri kita” Komentar Fauzi Fauzan.

            Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Perguruan, Kepala Departemen Rumah Tangga, karyawan, guru dan dosen STIT, santri dan mahasiswi STIT.

            Usai kegiatan dzikir bersama, salah satu panitia pelaksana Mulya Sari mahasiswi semester VII mengungkapkan “Kegiatan zikir bersama memberi pengaruh dan dampak yang sangat positif. Di samping itu, dengan berzikir kita juga bisa mengevaluasi diri dan mengingat dosa-dosa yang pernah kita lakukan baik secara sadar atau tidak. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Diniyyah Puteri semuanya luar biasa dan bermanfaat. “ucap Mulya Sari Mahasiswi STIT semester 7 kepada Diniyyah News reporter.

            Selang waktu berbeda salah satu mahasiswi yang ikut dalam kegiatan ini memberi sambutan “Cara pemateri menyampaikan zikirnya sangat bagus hingga saya bisa meresapi dan menghayati zikir yang dipimpin beliau. Sangat mengesankan bagi saya. Bahkan tanpa disadari saya meneteskan air mata saking menghayatinya.” Jelas Ismaini Iskandar, mahasiswi semeter III jurusan PAI STIT Diniyyah Puteri.

            Pembantu Ketua III STIT DP REY, juga ikut mengapresiasikan harapannya “   kita berharap bawasanya seluruh warga Diniyya Puteri dan seluruh umat islam hendaknya menjadikan zikir sebgai amalan yang pokok. Karena zikir merupakan amalan yang begitu ringan dan simpel dilakukan. Tidak memakan waktu dan tenaga yang banyak untuk melakukannya. Zikir bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun serta dalam keadaan apapun. Zikir adalah amalan yang sangat mudah, simpel dan pahalanya luar biasa. Hendaknya kita berzikir setiap saat, jangan hanya berzikir ketika adanya kegiatan zikir tahunan seperti ini” Ungkap Yendri Junaidi Lc. M.A (Rahmi Yulianti/Lelen, Diniyyah News Reporter)

11

Padang Panjang- Sebanyak 300 partisipan dari karyawan, dan santri dikerahkan dalam kegiatan bakti sosial atau goro massal Diniyyah Puteri, Selasa (27/10). Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Milad Perguruan Diniyyah Puteri yang ke-92 tahun, yang akan diperingati pada 1 November 2015. Kegiatan ini berupa pengambilan sampahsepanjang jalan dan sungai dari simpang Lubuk Mata Kucing hingga gerbang batas kota ke Singgalang. Kegiatan dimulai dengan apel pagi pada jam 07.30 WIB dilapangan Diniyyah Puteri. Meutia Nilda, BA selaku Kepala Departemen Pendidikan membuka langsung kegiatan sebelum keberangkatan ke lokasi bakti sosial.

Saat ditemui di ruang kerjanya, koordinator lapangan bakti sosial menyampaikan “Ini sebuah rasa tanggung jawab kita sebagai institusi Perguruan Diniyyah Puteri yang sedang menerapkan praktek hidup bersih. Sekarang kita ingin tularkan kepada masyarakat sekitar. Kita memilih Lubuk Mata Kucing yang kebetulan sebagai salah satu objek wisata di Padang Panjang. Selain itu, lokasi tersebut juga merupakan lokasi outbound Diniyyah Puteri. Kita perhatian terhadap sampah yang berserakan di jalan dan di sungai sekitar Lubuk Mata Kucing,ujar Ahmad Rifa’ yang suka memerhatikan kebersihan lingkungan itu.

2222

Seluruh partisipan dibagi menjadi 6 titik area di sekitar jalan dan sungai. Koordinator lapangan mengungkapkan bahwa pekerjaan disetiap titik area berjalan sukses, hanya saja sungai didepan Lubuk Mata Kucing yang merupakan area 5 dan 6 belum bisa dibersihkan. Karena area tersebut cukup berat dan membutuhkan tenaga tambahan dari Pemko. Beberapa instansi juga datang dalam bakti sosial itu. Diantaranya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan yang memberi pengumuman kepada warga untuk tidak buang sampah di sungai, kemudian juga dibantu oleh Sat.Lantas, Secata B dan Pekerja Umum (PU). Seluruhnya bekerja sama mengevakuasi, membersihkan sampah seluruh area dan memasang 35 plang peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

            Ahmad Rifa’i juga menambahkan bahwa dalam kegiatan ini Diniyyah Puteri ingin memberikan stimulasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan. Kemudian juga menjadi perantara antara masyarakat dengan Pemerintahan. Kegiatan ini adalah sebuah langkah dari Diniyyah Puteri yang bisa membuat lembaga lain terinspirasi untuk peduli dengan lingkungan Lubuk Mata Kucing. Ucapan terimakasih kepada RT 11 dan Pemda setempat yang ikut mendukung kegiatan ini. Harapannya, setelah ini ada kontainer sampah disepanjang jalan, tong sampah di setiap rumah warga dan menghilangkan perilaku masyarakat yang membuang sampah di sungai.

22

            Salah satu tim dari Dinas Lingkungan Hidup Padang Panjang mengapresiasi “Saya sangat appreciate dan bangga sekali sekali dengan kegiatan ini, ternyata Diniyyah Puteri mau bergabung dengan kita, sama-sama ingin menyelamatkan lingkungan” ungkap Nozi Meilani yang mengawasi kegiatan bersama tim dan kelurahan Pasar Usang.

            “Kegiatan yang sangat positif dan menginspirasi. Saya juga turut semangat saat melaksanakan goro tersebut. Saya melihat respon positif dari seluruh partisipan dan beberapa lembaga pemerintahan yang ikut mendukung kegiatan itu. Semoga dengan kegiatan ini, sampah di jalan maupun dialiran sungai tidak ada lagi. Masyarakat tidak lagi buang sampah ke sungai, lingkungan sekitar atau jalan sepanjang Lubuk Mata Kucing yang terabaikan akan diperhatikan Pemko Padang Panjang dan Dinas Kebersihan Kota. Karena Lubuk Mata Kucing merupakan objek wisata pemandian yang harus kita lestarikan. Sehingga banyak para wisatawan yang berdatangan dan dapat memberikan kesan yang positif, ujar Nurani, salah seorang mahasiswi STIT Diniyyah Puteri. (Jummiati Oktariana/Lelen, Diniyyah News Reporter)

foto arab

Padang Panjang- Kamis 22 Oktober 2015. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri (DP) Rahmah El Yunusiyyah (REY) Padang Panjang, menjalankan program berbahasa Arab aktif. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman kampus STIT Diniyyah Puteri mulai pukul 07.30 hingga pukul 08.00 dari senin sampai kamis. Seluruh mahasisiwi semester III dan V wajib mengikuti program tersebut.

Saat ditemui disela waktu luangnya Pembantu Ketua III, Yendri Junaidi menyampaikan “Bahasa Arab adalah bahasa islam, jadi kita sebagai umat islam harus mengerti dengan bahasa yang bisa menyatukan antara kita orang Indonesia dengan orang-orang lain di negara lain yang beragama islam. Selanjutnya, bisa membantu kita memahami agama dengan lebih baik karena bagaimanapun juga agama kita islam berpatokan pada dua sumber, yaitu al-Qur’an dan sunah yang keduanya menggunakan bahasa Arab. Kita tidak akan bisa memahami sumber tersebut jika tidak paham dengan bahasa Arab. Disamping dua tujuan pokok tersebut, ada beberapa tujuan lainnya seperti bisa bercakap-cakap dengan orang luar yang menggunakan bahasa Arab dan bisa membantu mahasiswi memfasihkan bahasa Arabnya. Karenaselain bahasa Inggris, bahasa Arab juga merupakan syarat wajib kelulusan, dan skripsi yang akan dibuat juga akan menggunakan bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Karena itu bahasa tersebut harus dikuasai baik oleh seluruh mahasiswi”

            Mahasiswi semester III dan V yang mengikuti program ini dibagi menjadi bebrapa kelompok yang di masing-masing kelompok dipandu oleh musyrifah (pembimbing). Setiap kelompok terdiri dari lima orang anggota. Materi yang diajarkan berupa kosa kata sehari-hari. Supaya materi yang diajarkan langsung bisa diaplikasikan di lingkungan asrama dan kampus.

            Kosa kata yang telah diajarkan akan lansung diaplikasikan. Kegiatan ini juga akan ada ujiannya. Ujian akan dilaksanakan sekali dalam satu minggu dengan dosen bahsa arab Yendri Junaidi. Jika telah melaksanakan ujian, maka mahsisiwi wajib berbicara menggunakan bahasa arab dilingkungan kampus dan asrama.

Selang waktu istirahatnya salah satu siswi semester V menyampaikan rasa terimakasihnya “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak yendri atas keluangan waktu akan kesediaan beliau memberikan kesempatan ini kepada mahasisiwi STIT khususnya. Karena ini sangat membantu kami nantinya ketika akan mengadakan ujian munaqasyah tiga bahasa. Boleh dibilang, jika tidak ada ini banyak diantara kami tidak mempunyai modal menghadapi itu. kegiatan pagi ini juga memberikan kami kepercayaan diri untuk berinteraksi menggunakan bahsa arab seadanya dengan para dosen, mahasiswi, santri dan bahkan syekh dari luar. Pokoknya is the best dan salam kompak buat mahasiswi STIT”Tutur Putri wulandari mahsisiwi jurusan PAI semester V.

Ketika dikunjungi ke kantornya, Ketua STIT mengungkapkan harapannya “Kedepan kegiatan bahasa Arab pagi ini terus terlaksana. Hendaknya bisa dilaksanakan dari sabtu hingga kamis. Karena empat hari dalam seminggu dibandingkan dengan enam hari dalam seminggu, pastinya enam hari dalam seminggu akan lebih bisa mantap bahasa Arabnya. Lagian waktu pelaksanaanya juga tidak mengganggu jadwal kuliah mahasiswi. Nah, kosa kata yang didapatkan dari kegiatan pagi itu lebih bagusnya ditambah juga dengan kosa kata yang tidak dipelajari. Semuanya dilakukan agar bisa lebih memudahkan untuk praktek bahasa dalam kegiatan sehari-hari” Terang Syarifatul Hayati Lc,M.A (Rahmi Yulianti/ Lelen, Diniyyah News Reporter)

You are here: Home News and Events