Diniyyah Puteri Peserta Jambore dunia ke- 23 (23rd World Scout Jamboree)Wakili Sumatera Barat

P 20150820 101242

Padang Panjang-Tahun ini menjadi kenangan termanis yang tak terlupakan seumur hidup oleh Diniyyah Puteri Padang Panjang. Perguruan khusus Puteri itu satu-satunya institusi dari Sumatera Barat yang berangkat mengikuti jambore pramuka se dunia ke -23 di Kirarahama Perfecture Yamaguchi Jepang.   Rombongan pun dilepas secara resmi oleh Kwarda Sumbar tempo hari .

                “ Atas kepercayaan yang diberikan dan diiiringi bantuan moril dan materil, mewakili Pimpinan Perguruan dan segenap jajarannya, kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Bapak Muslim Kasim selaku Ketua Kwarda Sumbar yang turut mendukung Gudep Pramuka 007/008 Diniyyah Puteri untuk berangkat ke Jepang sebagai delegasi Sumatera Barat,” ujar Ahmad, Wakil Kamabigus Gudep Diniyyah Puteri .

                Ahmad menambahkan, setibanya rombongan di Sumbar, dibuat acara penyambutan secara khusus oleh Kwarda   dengan pelaksanaannya bertepatan   momen peringatan hari pramuka ke- 54, di Lubuk Sikaping, kamis (19/8 ) kemarin.

“ Rombongan telah bertemu ramah dengan Kakwarda Sumbar, Muslim Kasim di lokasi upacara tersebut,” ungkapnya.

Diwawancarai ditempat terpisah, Resti Chairunnisa, mengaku makna penyambutan masih terasa luar biasa dan hangat meski mereka telah lima hari berada di Indonesia. Sebagaimana diberitakan, sebelumnya rombongan disambut pula secara resmi oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri di Bandara BIM, dan dilanjutkan penyambutan khusus di perguruan Diniyyah Puteri pada kamis (13/8/15) lalu.

“Kami disambut bak pahlawan oleh Pimpinan Diniyyah Puteri, Ibu Fauziah Fauzan, dan segenap kepala sekolah beserta wakilnya. Kemudian di kampus Perguruan Diniyyah Puteri sudah menunggu semua anggota pramuka Diniyyah. Untuk itu, terima kasih kepada semuanya,” imbuhnya.

                Resti mengisahkan kalau gudepnya bergabung gudep Pramuka provinsi lain.   Kontingen Pramuka Indonesia ini pun dilepas pula secara kenegaraan oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta. Tidak kurang 400 anggota Pramuka se- Indonesia yang tergabung dalam kontingen itu. Mereka berada di bumi perkemahan selama dua minggu, (25/7-10/8). Sekembalinya dari Jepang disambut secara resmi oleh Kwarnas di Jakarta Senin (10/08/15) kemarin.

                “Kami sempat pula bertemu dengan ketua Kwartir Naisonal, Adhiyaksa Dault. Sempat bertukar pikiran dengan beliau dan berbagi pengalaman selama dua minggu di Jepang,” pungkas muslimah yang masih aktif sebagai Trainer Diniyah Training Centre ini.

                Muslimah yang tercatat sebagai mahasiswa STIT Diniyyah Puteri ini mengatakan, Diniyah Puteri mengutus sebanyak tujuh orang anggotanya , dengan jumlah enam orang santri tingkat MTS-DMP –SMP adalah Lathifah Arikah Meranti, Sekar Mutiara Ramadani dan Muthia Mahderina Cahyani. Sedangkan santri MA KMI antara lain Rian Hariyani, Nadhira Asiah Arin, Annisa Maulidia Alfian. Ditambah   dengan dirinya yang bertindak sebagai pembina.

                Program utama kegiatan ini adalah menyampaikan pesan “Messenger of Peace (pesan perdamaian) ” yang  berujung pada mewujudkan perdamaian di seluruh dunia melalui rasa menghargai dan saling toleransi, tidak lagi ada diskriminasi terhadap agama maupun bangsa apa pun. Ini juga selaras dengan tujuan utama pramuka dunia yaitu "SCOUTS 'Creating A Better World" .

Muslimah yang juga seorang fasih berbahasa inggris ini menambahkan bahwa tema kegiatan yang dihusung adalah dengan mengambil simbol tangan diangkat ke atas membentuk lingkaran penuh yang berarti “ A Spirit of Unity “ atau “semangat persatuan.

Terakhir, pembina yang pernah mondok selama 6 tahun di Diniyyah Puteri ini memaparkan program ini diakhiri dengan mengunjungi monumen bersejarah bagi negara Jepang yaitu museum   Hiroshima sebuah miniatur kota yang pernah hancur saat perang dunia II dan melihat kebangkitan Jepang pasca pengeboman oleh tentara sekutu.

Ditanya kesan selama mengikuti Jambore, Resti mengaku bangga   bisa bergabung pada acara jambore kelas dunia itu, apalagi, memakai seragam pramuka yang dilengkapi dengan lambang Garuda, sebagai penanda kontingen Indonesia, karena tidak semua anggota pramuka Indonesia boleh memasang lambang garuda di bajunya, kecuali untuk iven pramuka internasional atau penghargaan atas prestasi pernah yang diraihnya ” ujarnya.

Pelajaran yang dapat dipetik disana, adalah, dalam ivent-iven internasional, bahasa Inggris adalah modal utama yang harus dikuasai. “ Alhamdulillah, semua anggota tim menguasai bahasa asing yang telah di pelajarinya sejak duduk bangku pertama di Diniyyah Puteri. Pentingnya bahasa asing, karena kita selalu berinterkasi dengan semua bangsa setiap waktu, dengan bahasa Inggris bahasa wajib yang dipakai semua peserta.” Pungkasnya.

Menurutnya, dalam iven diatas, semua peserta dituntut untuk memiliki fisik yang kuat dan sehat, karena suhu disana sangat ekstrim mencapai 42 derjat dengan tingkat kelembaban rendah. Gudep Diniyyah Puteri berhasil melewati tantangan cuaca demikian.

                Ditempat terpisah, Yusneli Syafari, S.Pd Wakasis MA. KMI yang juga pembina aktif, mengatakan kepada media ini bahwa sampai sekarang, Gudep Pramuka Diniyyah Puteri selalu aktif menyelenggarakan kegiatan pramuka internal di lingkungan sekolah.

“ Terakhir dua bulan lalu kami menggelar pengetesan calon penegak Laksana dan Bantara, “ terangnya.

                Dia menambahkan, kegiatan pramuka di Diniyyah Puteri dilaksanakan pada hari kamis sore dan khusus untuk santri MTS-DMP dan SMP Diniyyah Puteri, mereka diasuh oleh kakak Penengak bantara dan laksana.

Fitria Rahmi, Wakasis tingkat MTS –DMP dan SMP Diniyyah Puteri secara terpisah mengatakan secara khusus kegiatan pramuka untuk santri tingkat menengah, mereka diwajibkan ikut pramuka tanpa terkecuali, karena kedepannya akan banyak program pramuka yang selaras dengan pendidikan karakter ala Diniyyah Puteri.

                “Selain kegiatan internal, iven perlombaan dari luar biasanya juga ditindaklanjuti dengan mengiriman utusan, walau hari sabtu-ahad adalah jam belajarnya santri, karena dua hari itu adalah jam belajar mengajar kami, karena kami libur hari jum’at,” imbuhnya. ( Ahmad/Resti/DTC)

You are here: Home News and Events Terima Kasih Kepada Kwarda Sumbar, Terima Kasih Pak Muslim Kasim