Maulid Nabi

Diniyyah Puteri, Perguruan yang terkenal dengan keistimewaannya yang hanya menjadi tempat belajar bagi kaum hawa di Indonesia maupun dari negara tetangga kini kembali ikut meramaikan peringatan kelahiran Sang Nabi yaitu Muhammad SAW bin Abdullah yang menjadi tokoh nomor satu di dunia sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam peradaban manusia. Peringatan yang sederhana, namun mengandung banyak makna. Layaknya di Indonesia yang mengadakan acara tabligh akbar ataupun ceramah untuk mengenang perjuangan beliau, Diniyyah Puteri juga melakukan hal yang sama, namun ada yang berbeda. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 03 Januari 2015 lalu lebih ditekankan kepada perjuangan kaum hawa yang menjadi tauladan yakni anak dari Sang Nabi kita. Kajian ruhani ini dilakukan di masjid An-Nur yang merupakan aset asrama Diniyyah Puteri dan juga menjadi tempat ibadah bagi santriwatinya.

            Acara ini diharapkan bisa memberikan semangat untuk perempuan-perempuan muda Indonesia yang sebagiannya sekarang menuntut ilmu di Diniyyah Puteri untuk memulai karya ataupun melanjutkan karya untuk mengharumkan nama bangsa serta agama. Kajian ini diisi oleh bapak Fauzi Fauzan. Beliau adalah Kepala Sumber Daya Manusia di Perguruan Diniyyah Puteri yang juga telah berhasil menamatkan studinya di tanah Mesir, tepatnya di Universitas Kairo. Acara ini diikuti oleh seluruh santriwati MTs DMP, SMP Diniyyah Puteri dan juga MA KMI Perguruan Diniyyah Puteri yang memang bersekolah dengan sistem asrama untuk para pelajarnya.

            Acara ini bermula dengan pembukaan oleh Kepala Asrama Perguruan Diniyyah Puteri, lalu dilanjutkan oleh kajian ruhani dan untuk menyegarkan suasana dan menambah rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dengan segala perjuangan dan cintanya kepada umat Islam. Acara ini ditutup dengan nasyid oleh santriwati dari kelas 9 MTs. DMP dan SMP yang tergabung dalam grup nasyid yang memang telah dibentuk disetiap angkatan di Perguruan Diniyyah Puteri.

            “Fatimah Azzahra yang masih berumur 8 tahun berani membela ayahnya yang saat itu telah dihina, diludahi dan dizalimi oleh orang-orang kafir Quraisy. Bayangkan ananda sekalian perempuan 8 tahun telah memiliki mental perjuangan seperti itu,” ujar bapak Fauzi Fauzan dalam penggalan kajian ruhaninya.

            Acara yang lebih menitikberatkan pada perjuangan Fatimah binti Muhammad ini membuktikan bahwa Diniyyah Puteri berharap dengan adanya maulid nabi yang diperingati setiap tahunnya bisa menjadi ajang perubahan untuk terus menerus lebih baik terutama untuk perempuan-perempuan muda Indonesia yang akan berkontribusi dalam pembangunan Negara Indonesia kedepannya. Semoga saja harapan mulia ini bisa mejadi inspirasi untuk semua kalangan demi bangsa yang lebih baik. (Resmamita/MA KMI Diniyyah Puteri)

FOTO BU ATUL 2

Sabtu, 13 Desember 2014. Ketua STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang, Syarifatul Hayati Lc, MA menerima award dari Yayasan Citra Prestasi Anak Bangsa Jakarta di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat.

Yayasan Citra Prestasi Anak Bangsa adalah lembaga independen non politik dan nirlaba. Sebagai mitra pemerintah yang selama ini melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia, melalui pemberian penghargaan kepada figure atau tokoh masyarakat.

Pemberian award ini dilakukan untuk menganugerahkan penghargaan kepada para pelaku pembangunan di segala bidang, seperti pendidikan, pemerintah dan bidang-bidang yang lainnya yang dinilai memberikan pengaruh positif kepada masyarakat. Kemudian yang menjadi sorot penilaian utamanya ialah figure atau tokoh masyarakat yang telah memberikan sumbangsih prestasi bagi pembangunan di tempat mereka bekerja atau di daerah mereka masing-masing.

Ada beberapa kriteria untuk mendapatkan award ini ialah, pertama, pimpinan atau pengelola yang menjabat di salah satu posisi penting, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Kedua, dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia dengan memberikan wawasan dan makna bagi kehidupan bermasyarkat dan bernegara, baik nasional maupun regional. Ketiga, memiliki etos kerja yang tinggi dan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah masing-masing dan produktifitas sumber daya manusia di daerah masing-masing.

FOTO BU ATUL

Proses pemilihan dilakukan dengan menetapkan kriteria, kemudian dilakukan pemantauan baik secara langsung maupun tidak langsung. Baik melalui melalui pemberitaan di media maupun elektronik. Berdasarkan pemasukan tersebut baru dilakukan pengkajian. Selanjutnya dilakukan nominasi sejumlah penghargaan. Para tokoh terpilih nantinya diundang untuk menerima penghargaan dalam suatu jamuan makan malam, di salah satu hotel berbintang.

Ada empat kategori award yang diberikan pada malam itu. Diantaranya, Indonesian Best Leadership Achievement Award, Indonesian Leadership In Government Award, Indonesian Women Award Of The Year dan ASEAN Business Men and Women Of The Year. Kategori penghargaan yang diterima ibu Syarifatu Hayati ialah Indonesian Women Award Of The Year.

“Jujur saja menerima penghargaan ini benar-benar di luar dugaan. Saya hanya ingin berbuat sesuatu untuk kampus, mahasiswi dan untuk masyarakat khususnya kaum perempuan agar lebih bisa mandiri, punya motivasi yang tinggi untuk melakukan sesuatu yang bisa memberi manfaat untuk orang lain, sesuai dengan cita-cita pendiri perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang yaitu bunda Rahmah El Yunusiyyah. Penghargaan ini khusus saya berikan untuk STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang khususnya dan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Terima kasih yang tiada hingga kepada seluruh karib kerabat, teman sejawat dan handai taulan, yang sudah memberikan ucapan selamat kepada saya,” ujar Ketua STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah.

Disamping itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh Dharmasraya juga menerima award, kategori Indonesia Leadership In Govermment Award. Semoga dengan mendapatkan award tersebut ketua STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah dan seluruh penerima award, semakin bersemangat untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada siapapun. Selamat dan sukses selalu untuk semuanya. (Lelen Sartika Woyla, Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang)

10836213 1505462149715836 173760867 n

Meskipun pendaftaran santri baru dimulai tanggal 20 Desember 2014, beberapa hari terakhir sudah ada orang tua santri yang mendaftarkan putrinya di Diniyyah Puteri Padangpanjang, salah satunya adalah adalah orang tua dari calon santri yang berasal dari Jambi. Mereka akan melanjutkan pendidikan putrinya ke tingkat MTs DMP/DMP. Sepasang suami istri tersebut datang dengan membawa dua orang santri yang salah seorang adalah anak kandungnya, sedangkan yang seorang lagi kebetulan orang tuanya tidak bisa menemani karena berhalangan. Mereka datang untuk mendaftarkan nama anaknya terlebih dahulu, sambil menanyakan perihal tentang Diniyyah Puteri.

Awalnya, orang tua calon santri masuk dan bertanya kepada salah seorang karyawan Public Relation yang bertugas di receptionist mengenai Penerimaan Santri Baru. Hal yang ditanyakan seputar jadwal tes dan penilaiannya serta sekilas tentang Profil Diniyyah Puteri dengan peraturan-peraturan yang ada. Syafrini yang merupakan koordinator bagian Public Relation (PR) menjelaskannya kepada orang tua yang datang tersebut.

“Bagaimana dengan jadwal libur santri, seandainya anak kami diterima di Diniyyah Puteri ini?” tanya ibu dari calon santri. Kemudian Rini menjawab dan menjelaskan, “Di Diniyyah Puteri ini santri libur pada hari Jum’at, karena memberikan kemudahah bagi karyawan laki-laki dan hari Jum’at juga merupakan hari besar Islam, jadi kita harus merayakannya. Selain itu, pada hari Sabtu/Minggu, bagi orang tua santri yang berkerja sebagai PNS juga bisa mengunjungi anak mereka, karena itu merupakan jawal libur mereka di kantornya. Jika ibu dan bapak berkerja di Rumah Sakit, juga bisa mengunjunginya pada hari tersebut.”

Ketika pembicaraan berlangsung, orang tua Putri mengungkapkan kendalanya dalam kunjungan menemui anak pada hari Jum’at. Sebab hari libur santri adalah hari Jum’at, sedangkan profesi mereka yang berkerja di Rumah Sakit itu menuntut mereka untuk berkerja sampai Sabtu. Namun demi anak mereka akan disempatkan datang berkunjung sekali seminggu untuk melihat anak mereka yang bersekolah di Diniyyah Puteri nantinya, InsyaAllah. Setelah itu Syafrini pun ikut bertanya kepada calon santri yang bernama Putri dan Mifta mengenai kesiapan mereka untuk menuntut ilmu di sekolah yang akan mereka jalani dengan peraturan-peraturan yang diterapkan di sana.

Raut wajah mereka agak ragu, namun tetap diyakinkan oleh Syafrini bahwa mereka bisa untuk menjalaninya. Apalagi mereka sudah memiliki hafalan hampir 2 juz karena mereka berasal dari sebuah SDIT di Jambi. Putri bertanya apakah ketika kita sudah diterima dapat memilih ruangan asrama sendiri? Syafrini menjelaskan bahwa pemetaan kamar asrama memakai sistem lot, dengan tujuan agar santri dapat saling mengenal antar sesama. Namun ketika sudah naik kelas, maka teman kamar pun akan diacak lagi dengan tetap memakai sistem lot.

Ketika semua sudah paham dengan penjelasan, Syafrini memberikan buku pendaftaran santri baru agar dapat diisi oleh calon santri bahwa mereka ingin dan siap untuk menuntut ilmu di Diniyyah Puteri. Selesai mengisi mereka diajak untuk berkeliling dan memperkenalkan sarana dan prasarana yang ada di sekitar Diniyyah Puteri beserta orang tuanya.

Setelah mengetahui secara langsung tentang Diniyyah Puteri, kedua orang tua tersebut terlihat senang dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Mereka pun pulang dengan rasa senang dan bangga. (Zulmairici/Karyawan Public Relation Diniyyah Puteri Padang Panjang)       

Sabtu, 6 Desember 2014 pukul 09.30 WIB, dilakukan rapat Penerimaan Santri Baru (PSB) yang diadakan di ruang pertemuan (Ruang Biru) Diniyyah Puteri Padangpanjang. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Fauziah Fauzan El-Muhammady, S.E, Akt, M.S.I, selaku pimpinan Perguruan. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Departemen, Kepala MTs DMP, Kepala SMP, Koordinator Public Relation, Kepala Asrama, guru-guru dan karyawan-karyawan Diniyyah Puteri yang bertindak sebagai Panitia PSB.

Rapat tersebut dibuka oleh Syafrini Fitri, A.Md (Koordinator Public Relation) selaku pembawa acara. Diawali dengan pembacaan wahyu Ilahi oleh Zulmairici. Kemudian Kultum oleh Fauzi Fauzan El-Muhammady, Lc, S.Fils, I (Kepala Departemen SDM). Setelah itu Rapat PSB yang dipimpin oleh Fauziah Fauzan.

Dalam penjelasannya, Fauziah Fauzan mengungkapkan bahwa adanya perubahan kurikulum pada tahun ajaran berikutnya. Santri yang akan mendaftar harus melengkapi persyaratan-persyaratan yang telah disepakati bersama. Persyaratan tersebut adalah santri harus didampingi langsung oleh orang tua kandung, membayar uang pendaftaran Rp. 250.000,- , bagi yang mendaftar online bisa ditransfer ke Bank Syari’ah Mandiri cabang Padang Panjang No. Rek 7017400357 atas nama Perguruan Diniyyah Puteri, menyerahkan pas photo berwarna dengan jilbab putih 3x4= 2 lembar, menerahkan fotocopy rapor yang dilegalisir 1 rangkap dengan MEMBAWA rapor asli, membawa hasil Laboratorium dari tes Mountoux Test/ Pemeriksaan Dahak (BTA), Golongan Darah, Hemoglobin, Urine, dari rumah sakit atau Puskesmas. Selain itu santri akan melewati beberapa test yaitu tes membaca Al-Qur’an, test Shalat, tes tulis berupa menjawab questioner yang diberikan untuk mengetahui tigkat kematangan usia dan kesiapannya, mengetahui personal anak serta mengetahui kronologis dan biologisnya, serta wawancara.

Kemudian Fauziah Fauzan juga memberikan penekanan dan revisi mengenai peraturan beserta hukumannya yang diterapkan di Diniyyah Puteri, dimana antara pelanggaran dan hukuman harus sesuai agar siswa mampu memperbaiki kesalahannya. Jangan memberikan hukuman yang tidak ada kaitannya dengan pelanggaran yang dilakukannya. Hal ini disampaikan beliau kepada peserta rapat. Selain itu, beliau juga menyampaikan kurikulum yang akan diterapkan yaitu Kurikulum Domain yang mengajarkan tentang tahapan perkembangan manusia dan perkembangan anak secara individu.

Ketika rapat berlangsung, salah seorang guru MI meminta agar team penginput nilai dapat ditambah. Alasannya adalah agar team yang bertugas menginput nilai, dapat terbantu karena nilai yang akan diinput sangat banyak dan bisa diserahkan tepat waktu. Permintaan beliau pun dikabulkan oleh pimpinan.

Ditengah-tengah acara, Pimpinan melemparkan ke forum untuk melaporkan jumlah santri yang ada sekarang dan berapa banyak daya tampung santri yang akan diterima, serta perihal mengenai jadwal PSB. Alhasil, Fauziah Fauzan menetapkan untuk daya tampung siswa baru yang akan diterima adalah sebanyak 203 orang yang dibagi kepada MTs DMP sebanyak 100 orang, SMP sebanyak 28 orang, MA/KMI 75 orang.

Pendaftaran santri Gelombang 1 dimulai pada tanggal 20 Desember 2014-12 Februari 2015 jam 07.30-14.30 WIB, test dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2015 jam 07.30-14.30 WIB, pengumuman lulus tanggal 15 Februari 2015 JAM 10.00 WIB. Daftar ulang pada tanggal 15-28 Februari 2015 jam 07.30-14.30 WIB. Tes untuk questioner serentak dilaksanakan pada jam 13.00-16.00 WIB, dan pendaftaran untuk melaksanakannya diterima paling lambat jam 14.30 WIB, jika lewat TIDAK DILAYANI. Begitulah tegasnya peraturan yang diterapkan di Diniyyah Puteri dalam PSB.

Selain dari kriteria yang harus dipenuhi santri baru, Diniyyah Puteri juga menetapkan kriteria bagi Panitia PSB dalam menerima santri baru diantaranya adalah hati-hati dalam membaca dan menginformasikan kepada orang tua murid, selalu senyum dalam kondisi apapun.

Rapat pagi itu berlangsung dengan hikmat dan santai yang berakhir pada jam 12.15 WIB. (Zulmairici/Public Relation Diniyyah Puteri)

20141210 101632

Selasa, 9 Desember 2014. Perguruan Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang melaksanakan ujian semester ganjil. Ujian semester ini dilaksanakan pada tingkat MI, DMP dan MA KMI Diniyyah Puteri.

Untuk tingkat MI Rahmah El Yunusiyyah, ujiannya berlangsung selama enam hari dari tanggal 5 Desember sampai 10 Desember. Sedangkan untuk tingkat DMP dan MA. KMI ujian berlangsung selama Sembilan hari dari tanggal 5 Desember sampai 15 Desember, dengan libur pada tanggal 7 dan 14 Desember. Ujian dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai 10.30 WIB. Pengawasan ditangani langsung oleh guru Diniyyah Puteri Padang Panjang.

20141210 082515

Selama ujian para murid menjawab soal secara mandiri dan berjalan tertib. Satu motto Diniyyah Puteri saat ujian yaitu pecat di tempat bagi murid yang terbukti mencotek. “Ujian hari ini lumayan sulit, namun saya tetap bisa menjawab semampu saya, dan bisa memanfaatkan waktu yang diberikan pengawas,” ungkap Yumna Lestari, santri kelas VII C MTs. DMP Diniyyah Puteri Padang Panjang yang berasal dari Sawahlunto.

20141210 082331

Sumiati, S.Pd.I, wali kelas 5 MI Diniyyah Puteri Padang Panjang yang menjadi pengawas di MI mengungkapkan, bahwa ujian hari ini berjalan lancar dan tertib. Hanya saja sedikit mendapat kendala. Soal Qur’an Hadist siswa MI kelas III sampai kelas VI. Soal yang berasal dari Padang tidak sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan guru bidang study Qur’an Hadist kepada siswa. Para siswa sedikit kewalahan dalam menjawab soal tersebut. Hasil ujian Qur’an Hadist diserahkan kepada guru bidang studynya untuk dapat memberikan toleransi kepada santri. Para guru berharap kendala tersebut tidak terjadi pada soal dibidang study lainnya.    

“ Kami melaksanakan ujian dengan tenang tanpa ada keributan, apalagi mencontek. Saya sangat bangga dengan sekolah ini yang menerapkan aturan tidak boleh mencontek. Santri di sini terbiasa dengan sikap jujur selama ujian,” ujar salah satu santri MA. KMI kelas X yang selesai melaksanakan ujian Bahasa Arab, yang akrab disapa Ulfha, asal Pekanbaru.

Semoga dengan aturan tegas yang melarang mencontek, para santri Diniyyah Puteri yang mengikuti ujian dapat menjawab soal dengan baik, jujur dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Sehingga tercipta generasi bangsa yang bersih di masa yang akan datang. Amiin. (Jummiati Oktariana/Diniyyah News)