10527404 1457840574477994 8245997972534054750 n

Kamis, 14 Agustus 2014. Pengurus Pramuka dan anggota Pramuka Diniyyah Puteri Padang Panjang merayakan HUT Pramuka ke 53 di kawasan sekolah Diniyyah Puteri. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh pihak sekolah. Agenda pagi dimulai dengan senam bersama di depan halaman MA KMI Diniyyah Puteri. Para peserta senam seluruh santriwati Diniyyah Puteri dan majelis guru.

Pengurus pramuka langsung berbaris di depan menjadi instruktur senam. Seluruh peserta senam terlihat bersemangat. “Pokoknya saya happy sekali dengan adanya kegiatan ini, membuat saya semakin cinta dengan pramuka. Buat sekolahku tercinta terima kasih sudah mendukung program ini, semoga kami bisa menjadi santri Diniyyah Puteri yang berjiwa pramuka sejati,” ujar Aisyah Puteri Ireta, salah satu pengurus pramuka.

Setelah senam pagi, acara dilanjutkan dengan ice breaking ala pramuka, yaitu nyanyi lagu-lagu pramuka bersama, tepuk-tepuk, dan sebagai macamnya. Setelah itu anggota pramuka MA KMI mendirikan tenda di halaman depan sekolah. Sedangkan pramuka MTs DMP/SMP latihan PBB. Acara tersebut berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Semoga pramuka Diniyyah Puteri bisa memberikan yang terbaik untuk agama, bangsa dan negara. Amiiin. (Lelen Sartika Woyla/Diniyyah News Reporter)

b

Minggu, 24 Agustus 2014. Santri MA KMI, Hasnah Luthfa dan Kuntum Khaira Ummah serta Mahasiswi STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang, Lelen Sartika Woyla, didaulat sebagai MC dalam 3 Bahasa, yaitu Arab, Inggris, dan Indonesia pada acara Opening Ceremony Internasional Conference and Launching of International Islamic University Minangkabau yang dihadiri oleh 29 negara di Istana Bung Hatta Bukittinggi. Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno serta Walikota Bukittinggi, Ismet Aziz.

a

Selesai acara, ketiga MC sempat berbincang-bincang dan berfoto bersama dengan para delegasi dari 29 negara tersebut.

“Sungguh pengalaman yang luar biasa, bisa menjadi MC dalam acara bergengsi ini. Satu lagi membuat saya terpacu untuk terus meningkatkan kemampuan diri, terutama dalam bahasa dan ilmu-ilmu lainnya,” ucap Hasnah Luthfa, kelas XI IPS dengan wajah bangga.

Semoga santri dan mahasiswi STIT Diniyyah Puteri terus mengukir prestasi sampai tingkat internasional. (Lelen Sartika Woyla, Diniyyah News Reporter)

IMG 1020

Kamis, tanggal 21 Agustus 2014, para santri kelas IX MTs DMP/SMP Diniyyah Puteri kembali memulai Training Super Memori (TSM). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ingatan para santri agar lebih semangat lagi dalam belajar.

Selaku trainer, ustad Yani Hamdani atau yang lebih akrab disapa ustad Yani mengajarkan para santri untuk menggunakan trik dalam belajar agar lebih gampang dalam menghafal. Para santri sangat senang karena dengan cara atau trik belajar tersebut, tidak perlu lagi memakai catatan atau sebagainya. Hanya butuh otak yang fokus untuk menangkap pelajaran dan sebanyak apapun pelajaran yang dihafal tidak usah khawatir. Caranya juga unik. Keunikan itulah yang membuat para santri jadi tertarik. Salah satu caranya adalah mengingat pelajaran bahasa Arab dengan menggunakan cerita, misalnya mengingat ishim (kata sifat dalam bahasa Arab) dan lain-lain. Juga ada cara mengingat kosa kata untuk bahasa Arab. Misalnya kuku. Dan masih banyak lagi.

IMG 1014

           Di hari kedua, ustad Yani mengajarkan cara mengingat angka dengan mudah. Semua angka dijadikan sandi yang sebenarnya itu adalah huruf. Contohnya 41245 8154. Artinya HARUS BISA. 4 bisa dijadikan A, U, atau H. 12 = R, 5=S, 8=B, 1=I atau L. Dengan menyusun angka jadi kalimat, kita bisa mengingat banyak angka.

“Seru banget, soalnya bisa belajar cara-cara baru. Bermanfaat untuk mengingat, jadi mudah menghafal pelajaran,” kata Alifia, santri kelas IX A, salah satu peserta training.

“Trainingnya bagus. Anak-anak bisa mudah dalam belajar dan juga berbahasa.” Umi Azka selaku guru pembimbing juga mengemukakan pendapatnya tentang training ini.

            Training ini akan terus berlanjut. Dengan menggunakan trik belajar yang baru sehingga lebih mudah dalam mengingat pelajaran. Belajar juga jadi semangat dan siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan dihadapi oleh santri kelas IX. (Raudhatul Jannah/MTs DMP Diniyyah Puteri)

IMG 0786

Mendaki gunung adalah sebuah kegiatan yang menjadi hobi sebagian orang. Ada kepuasan tersendiri yang didapat saat berhasil sampai ke puncak. Meski sebelumnya harus berjibaku menghadapi beragam halangan dan rintangan. Begitu pula yang dirasakan oleh tim DTC (Diniyyah Training Centre) dan Sakha (Sahabat Khadijah). Kedua tim yang beranggotakan 22 orang tersebut berangkat dari komplek Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang pada tanggal 16 Agustus 2014 tepat pukul 20.00 WIB untuk melakukan pendakian gunung Marapi. Keberangkatan seluruh anggota tim dilepas secara resmi oleh kepala Departemen SDM Perguruan Diniyyah Puteri, Fauzi Fauzan,Lc.

“Semoga perjalanan ini diberkahi oleh Allah. Diberi perlindungan selama pergi dan pulang kembali dengan selamat ke Perguruan Diniyyah Puteri,” ucap lelaki lulusan Al Azhar Mesir tersebut.

            Ekspedisi yang baru pertama kali dilakukan ini diketuai oleh Ahmad Rifai, selaku Direktur Operasional DTC. Adapun sebagai pemandu, ditunjuk Rezky dan Jhon, keduanya sehari-hari bertugas sebagai karyawan DTC.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit menggunakan bus menuju Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar, seluruh anggota tim tiba di titik dimana seluruh pendaki berkumpul sebelum melakukan pendakian. Doa bersama pun terlebih dahulu dilakukan dengan khidmat. Terselip sebongkah harapan mudah-mudahan seluruh anggota tim diberi keselamatan selama menempuh perjalanan. Terlebih lagi sebagian peserta adalah pemula dan belum pernah melakukan pendakian sebelumnya.

IMG 0657

Pukul 22.00 WIB, rombongan mulai bergerak melakukan pendakian. Awalnya jalanan masih tak terlalu menanjak, sehingga masing-masing anggota tim tampak ceria menempuh perjalanan. Namun, setelah beberapa saat lamanya, barulah bersua dengan jalur yang sebenarnya. Pendakian terjal tanpa jeda menjadi ujian sesungguhnya. Kekuatan fisik sangatlah dibutuhkan dalam hal ini. Terlebih lagi saat berada di lereng cadas yang terjal. Khilaf sedikit saja, akan fatal akibatnya.

Dikarenakan sebagian besar anggota tim masih pemula, terpaksalah perjalanan dihiasai dengan beberapa kali isitirahat. Pendakian Marapi yang biasanya hanya berlangsung selama 4 jam tersebut akhirnya dilalui selama 7 jam lebih. Tepatnya saat azan Subuh bergema, seluruh anggota tim sampai di puncak. Meskipun hawa dingin datang menyergap, satu persatu bergegas menunaikan sholat Subuh dibalut rasa syukur yang tak terkira.

“Alhamdulillah. Rasanya ibarat mimpi saja bisa sampai di sini. Apalagi selama ini saya tergolong anak rumahan dan jarang kemana-mana. Tahunya sekarang ada di puncak gunung Marapi yang saban hari hanya bisa saya lihat dari bawah,” ucap Andri Ermawandi, karyawan Wisma Syahidah Perguruan Diniyyah Puteri, salah satu peserta ekspedisi dengan wajah sumringah. Berulang kali pria yang juga mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UMSB ini memanjatkan syukur karena telah berhasil sampai di puncak.

“Semoga dengan perjalanan ini kita bisa menghayati kebesaran Allah. Sebab, jika ingin menyaksikan betapa kecilnya diri kita, saksikanlah dari atas gunung,” ujar Juliwis Kardi, anggota rombongan lainnya yang sehari-hari bertugas sebagai dosen di STIT Diniyyah Puteri.

            Pukul 10.00 WIB, setelah selesai mengikuti pengibaran bendera merah putih dan berfoto ria sepuas-puasnya, seluruh anggota tim DTC dan Sakha kembali turun. Turun dengan membawa sejuta kenangan setelah menyaksikan kebesaran Allah Swt. Betapa agungnya Dia. Dan manusia hanyalah hamba yang lemah dan tiada berdaya upaya selain berharap pertolongan-Nya. (Riki Eka Putra/Diniyyah News)

IMG 20140816 151151

Bertempat di masjid An-Nur, asrama Diniyyah Puteri, 16 Agustus 2014, seluruh santri Diniyyah Puteri khususnya yang duduk di bangku MTs. DMP/SMP, melakukan sistem pembaharuan peraturan. Denda dan hukuman sudah dihapuskan dari peraturan pesantren khusus puteri tersebut.

Dalam training bersama alumni Diniyyah Puteri tamatan psikologi UI pada bulan Ramadhan lalu, beliau mengatakan bahwa hukuman atau punishment adalah salah satu cara mendidik yang kuno. Pimpinan Diniyyah Puteri, ibu Fauziah Fauzan juga menegaskan, bahwa sistem peraturan Diniyyah Puteri akan diganti dengan sistem peraturan yang ada di sekolah Al Falah Jakarta.

Pertemuan dengan santri MTs. DMP/SMP berlangsung selesai sholat Zuhur disambung dengan setelah Isya. Pada pertemuan dengan pimpinan tersebut, santri didampingi oleh guru asrama masing-masing. Santri wajib menulis masalah yang terjadi di asrama yang membuat tidak nyaman. Mulai dari lingkungan fisik maupun hubungan sosial. Setelah itu diakhiri dengan membuat solusi yang dimusyawarahkan secara bersama bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, diharapkan timbulnya kesadaran dari diri santri untuk menjalankan perauturan. Tidak hanya karena peraturan yang berlabel hukuman, tapi juga memberikan kepercayaan kepada santri untuk mengatasi masalah yang ada pada lingkungannya.

Sebelumnya hal serupa juga telah dimusyawarahkan dengan santri MA KMI. Semoga dengan berjalannya sistem baru ini menimbulkan kesadaran dari diri santri sendiri tidak hanya karena terikat peraturan. (Patra Hayati/Reporter Diniyyah News)