Bayu Suci Kurnia, S.I.Kom

Menggapai Mimpi Kuliah ke Luar Negeri

WhatsApp Image 2022-06-13 at 9.57.13 AM

Nama lengkapnya Bayu Suci Kurnia. Orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bayu. Wanita kelahiran Dumai, 29 Juni 1995 ini menempuh pendidikan masa remajanya di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Bayu memutuskan bersekolah di pesantren khusus puteri tersebut bukan tanpa alasan.Menurut gadis bermotto this too shall passini menuntut ilmu di Diniyyah Puteri membuatnya mendapatkan banyak pengetahuan yang tidak bisa didapatkan ditempat lain. Sehingga, selama enam tahun bersekolah disana, menjadi momen paling bahagia dan bermakna didalam hidupnya. Belajar di Diniyyah Puteri membuat Bayu mendapatkan banyak pelajaran. Tinggal bersama teman-teman yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda menjadi pengalaman yang berkesan selama bersekolah disana. Terutama, pengalaman menjadi anggota redaksi pertama majalah Diniyyah News Teen (Dinteen), majalah sekolah di Diniyyah Puteri.

Setelah lulus dari Diniyyah Puteri, wanita yang hobi membaca ini melanjutkan pendidikan strata satunya di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau. Saat kuliah di sana, Bayu mendapat banyak pengalaman berharga. Terutama pengalaman mengajar di daerah pedalaman Riau melalui program UIN Suska Mengajar, salah satu organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang pendidikan. Selain itu Bayu juga menjadi anggota redaksi majalah Gagasan, lembaga pers mahasiswa UIN Suska.

Setelah mendapat gelar sarjana, Bayu memutuskan kembali ke Diniyyah Puteri untuk mengabdi. Beliau bekerja di Diniyyah Literasi Center (DLC), divisi otonom Diniyyah Puteri yang khusus untuk menulis. Selama bekerja di sana gadis yang juga hobi menulis ini, tetap memegang teguh mimpinya untuk sekolah ke luar negeri. Bekerja di DLC dimanfaatkan gadis penyuka pelajaran bahasa Inggris ini untuk mendalami keahliannya di bidang menulis yang banyak berkontribusi dalam pencapaian kehidupannya.

Bayu21

 

Guna mewujudkan mimpinya kuliah ke luar negeri, Bayu terus mengasah berbagai kemampuannya terutama kemampuan bahasa Inggris.Dalam melatih kemampuan bahasa asingnya Bayu berlatih secara otodidak dikarenakan keterbatasan biaya. Gadis yang juga hobi menulis ini tidak punya kesempatan untuk mengikuti bimbingan belajar diluar sekolah karena kendala biaya. Tetapi Bayu tidak pernah menyerah, bermodal tekad yang kuat ia berjuang mengikuti seleksi beasiswa LPDP untuk kuliah ke luar negeri. Tahap demi tahap tes dilaluinya hingga akhirnya lulus.

Ketika mimpinya sudah didepan mata,saat itulah ujian menghampiri hidupnya. Disaat yang sama Bayu juga lulus sebagai PNS Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud)di Kota Pariaman. Bayu dihadapkan pada dilema besar, antara impian yang selama ini ia perjuangkan atau pekerjaan yang sudah menunggunya untuk mengabdi. Tidak berputus asa dengan masalahnya, Bayu mencari jalan keluar dengan Shalat Dhuha. Tidak hanya itu ia juga meminta pendapat orang-orang terdekatnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu selama dua tahun. Kemudian ia mendapat izin melanjutkan pendidikannya dan lulus ujian kampus ke Wageningen University Belanda pada tahun 2021.  

Impian terbesarnya menuntut ilmu ke luar negeri berhasil ia gapai. Tinggal di kota Wageningen Belanda, Bayu mendaparkan berbagaipelajaran kehidupan. Sistem pembelajaran yang berbedamembuatnya harus belajar lebih keras dan tekun. Sekarang hari-harinya ia habiskan untuk belajar dan menjadi pengurus Persatuan Pelajar Indonesia Wageningen.

Bayu berpesan kepada para santri Diniyyah Puteri dan anak muda lainnya untuk mengejar impian terbedar hidupnya tanpa peduli apapun batasannya.(TasyaSabila/Reporter Diniyyah News)