(Hazatul Nadira/MA KMI Diniyyah Puteri)      

Hidupnya serak sejak menggigau

Mencoba jeling tapi terkulai

Mencari usia dalam pajangan

Memecah irama dalam menari

Dulu dia yang menjamah hati

Namun kini jalurnya berlari

Meninggal bekas dalam angin

Disebar keliling orang menanti

Hanya ciptanya yang menulis

Melanjut dalam sisa negeri

Membenar dalam kerusuhan

Dari rasa yang lain bentuknya

Namun kini dia di depan